IBU

Foto: DokPri

Ibu...
Derita rahimmu tak berakhir..
Dikala sang mentari pergi enggan kembali.
Dibalik wajah tegar, hatimu terisak lesu
Ratap membingkai demi si buah hati

Seorang diri menatap kejamnya waktu
Terpaku pada sanak meminta sembah
Bibirmu terkatup keluh
Getir menelan ludah

Ibu.....
Sembilu duri teman tidurmu
Menyayat perlahan,tak kau hiraukan
Tetesan peluh jadi saksi hidupmu
Semua demi si buah hati

Kini peluh tak ingkar pada janji
Senyum indah pada bibirmu
Kami bangga padamu ibu
Walau geram pada mentari

By. Paschal Kewuan
Puisi ini terinspirasi dari aroma kopi hitam yunior Lamen Damianus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEWUAN GEKEN DERAN

AKU DAN LELAKIKU

ABERASI RASA