PENGAMBILAN SUMPAH PANITIA USBN/UN SMAN 1 SOLOR SELATAN

-


Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) menjadi pelengkap dari Ujian Nasional. USBN menjadi pelengkap dari UN, karena mengembalikan hak guru sebagai perencana, pelaksana dan pengevaluasi.sumber

Guna menyukseskan USBN yang akan diselenggarakan,pada hari senin, 19 Maret 2018 maka sebanyak 25 guru dan pegawai di SMAN 1 Solor Selatan yang tergabung dalam panitia USBN/UN, mengambil sumpah untuk lebih mengedepankan kejujuran dan memiliki tanggung jawab untuk tidak membocorkan naskah soal ujian yang juga merupakan rahasia negara agar pelaksanaan USBN/UN lebih bermutu. Prosesi pengambilan sumpah berlangsung kurang lebih 10 menit, bertempat diruang guru berjalan sangat khidmat,seperti dipantau ceritaasap.blogspot.com.

Setelah pengambilan sumpah dilanjutkan dengan penandatanganan pakta integritas sebagai bukti panitia USBN/UN tingkat satuan pendidikan SMAN 1 Solor Selatan sudah bersedia menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya guna meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Kepala sekolah, Yohanes Parianbala Kukun, S.Pd, mengharapkan kepada panitia pelaksana USBN/UN  selalu bersikap profesional dan kredibel saat menjalan tugas yang sudah diemban.
Pakta Integritas

Lokasi: Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Tim., Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEWUAN GEKEN DERAN

-
Gambar
Suku Kewuan berasal dari wajo sulawesi selatan yang berlayar mencari kehidupan baru yang sampai akhirnya tiba di labuan baju - manggarai mendiami wilayah pocor naka. Suban wayong dan istrinya Ina Sabu wae bele belum dikaruniai seorang anak. Kehidupan terasa hambar namun pada suatu hari mereka pergi kekebun dan disana terjadi sebuah peristiwa "kewulo lolon gora, kew'o wue bet'a (daun buluh berguguran dan buah dari buah pohon terbelah) muncul seorang anak laki-laki dengan senang hati sepasang suami dan istri ini mengambil anak itu dan merawatnya. Akan tetapi anak itu kemudian mati di injak seekor kerbau, sang ayah suban wayong mengambil senjata tumbuk hendak menembak kerbau itu namun kerbau tersebut berkata kepada suban wayong "go kali yadi gati, go kali dewa wu'" (saya akan ganti melahirkan anak dan membuatnya jadi banyak) sehingga sampi dengan hari ini suku kewuan tidak makan kerbau karena dianggap sebagai nenek moyang. Semakin hari semakin banyak ora...
Baca selengkapnya

AKU DAN LELAKIKU

-
Gambar
Foto: Adriano Tantris Werang Senjaku telah pergi menyambut malam Langit bertaburan bintang hingga bulanpun enggan  menyapa Ku ingin malam tak lagi disini Menyapa waktu sembari menunggu datangnya pagi Ada banyak yang telah pergi menghadap sang khalik Juga ada banyak yang baru hadir mengenal dunia. Telah tiada meninggalkan nama  Yang baru datng kita ucapkan selamat. Bak selembar kertas putih, aku bertanya "adakah seorang yang telah menulisnya sehingga semua dapat terbaca? " semua menuai persepsi. Empati... Apakah kamu orang berikutnya yang ingin menampung air mata ini? Hai, lihatlah.. Ada juga disana yang sedang menertertawakanku Adapula yang lekas menyuruhku pergi.. Sebab aku ini pewaris tunggal tak bertuan.. Setidaknya kalian tersenyum Sebab aku tercipta dari konsprasi bayi tabung Hingga kalian berceloteh sambil menertawakanku.. Rembulan malam enggan menyapaku ia turut bersedih... Ingin ku bertanya padanya:  "jika engkau mengizinkan Ak...
Baca selengkapnya

ABERASI RASA

-
Gambar
Hanya sebuah ungkapan tanpa makna dari ilusi tak bertepi.  ABERASI RASA  By : Black Maker  Aberasi rasa kian jauh melepas diri Tablo dan drama tak lagi bermakna magis Imajinasi kalbu sekedar ilustrasi  Canggung mengisi sudut jiwa  Kabut asap sirna dibatas cemas  Akurasi rindu dalam dilema  Aku benci pada waktu  Nadi enggan menetes darah Jemari tak selentik dulu  Elegi pragmatis layu dibukit gersang Lantas..bibir terkatup pasrah Ilusi binar hadir bersama malam Karya tempat lampiaskan kesal Aku mencintaimu dengan caraku Walau, aku tak pernah menjanjikan rasa Hatiku bisa menjanjikan sebuah kesetiaan  Inikah cinta dalam diam?  Terpatri lekat cerita di oase jiwa Engkau adalah bias yang terpisah Menguncup rapi dalam kelopak  Aku ingin selalu didekatmu Kelana bersama dilorong waktu tersisa Enggan ku salahkan takdir  Ribuan maaf menghias bingkai rasa ini
Baca selengkapnya