#2019GantiPresiden, HANYA MIMPI DISIANG BOLONG
Sahabat-sahabatku pecinta ceritaasap.blogspot.com dimana saja berada. Salam kompak selalu semoga lewat tulisan sederhana ini, bisa memberikan percerahan tentang fenomena politik di negri ini menjelang Pemilihan Presiden pada tahun 2019. Layaknya sebuah drama yang sedang berlangsung dihadapan ruang publik, ada pelaku utama (protagonis) dan pelaku yang menentang pelaku utama (antagonis). Drama ini tentu akan berakhir tahun 2019 dengan sekian banyak episode, iklan-iklan sponsor dan King Maker. Bagaimana ending dari drama politik ini? Masih dalam misteri tak mampu ditebak namun bisa dianalisa.
Tokoh antagonis,Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyerukan #2019gantipresiden tak lain seiring dengan gagasan Sri Bintang Pamungkus yang membuat gerakan tolak Jokowi sebagai Capres 2019. Seruan itu sempat menjadi trending topik di media sosial, kemudian dituangkan lewat kaos, gelang dan gelas. Namun dengan santai tokoh utama (Jokowi) merespon " masak dengan kaos bisa ganti Presiden? yang bisa ganti Presiden itukan rakyat" hal ini disampaikan dalam sambutan acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan Bogor. Pernyataan ini tentu membuat suhu politik memanas dan seru dihadapan penonton (masyarakat).
Namun alangkah baiknya kita terlebih dahulu mengetahui ambang batas pencalonan Presiden atau Presidential Threshold agar kita semua mengetahui secara baik dimana posisi PKS yang sangat getol berteriak 2019 Ganti Presiden. Dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 pasal 222 mengatur tentang Partai Politik atau gabungan partai politik harus memiliki 20% kursi DPR atau 25% Suara Sah Nasional pada pemiliu 2014 lalu untuk bisa mengusung pasangan CAPRES dan CAWAPRES. (Sumber)
Berdasarkan perolahan Suara Sah Nasional pada pemilu 2014 seperti yang dikutip dari (metrotvnes.com)
- PDIP 109 Kursi 18.95%
- GOLKAR 91 Kursi 14.75%
- GERINDRA 73 Kursi 11.81%
- Demokrat 61 Kursi 10.19%
- PAN 49 Kursi 7.59%
- PKB 47 Kursi 9.04%
- PKS 40 Kursi 6.79%
- NASDEM 35 Kursi 6.72%
- PPP 39 Kursi 6.53%
- Hanura 16 Kursi 5.26%
Tokoh Antagonis yang berteriak "2019 Ganti Presiden" ternyata partainya berada pada urutan ke-7 perolehan suara sah nasional 6.79% dan tidak berhak mencalonkan CAPRES dan CAWAPRES sendiri. Terus untuk apa berteriak? Seharusnya PKS lebih bijak dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah dengan menawarkan program tandingan kepada pemerintah agar masyarakat diedukasi secara baik dan bukan menyebarkan isu kegagalan pemerintah atau berteriak "2019gantipresiden" tanpa sebuah konsep solusi atas kegagalan tersebut. Hal ini tidak mendongkrak suara PKS dalam pemilihan umum, karena masih ada Partai lain yang berbasis Islam yakni PPP dan PKB.
Untuk mengusung CAPRES dan CAWAPRES harus memiliki 20% kursi DPR atau 25% Suara Sah Nasional. Partai-partai pengusung Jokowi (tokoh utama):
- PDIP 18.95%
- GOLKAR 14.75%
- PPP 6.53%
- NASDEM 6.72%
- HANURA 5.26
Total 52.21 % Jokowi sudah layak diusung menjadi CAPRES 2019 tentu akan mendulang suara fantastis jika semua mesin partai bekerja dengan baik. Nah, bagaimana dengan yang senang berteriak "2019gantipresiden"? Sampai dengan detik ini siapa calon presiden yang diusung PKS dan koalisinya belum mencapai titik terang. Hal ini disebabkan karena Partai Demokrat, PKB dan PAN belum menentukan sikap bergabung koasli Gerindra dan PKS, karena syarat Presidential Threshold harus mencapai 20% sedangkan kedua partai ini baru mencapai 18.60%, sehingga belum layak mengusung CAPRES dan CAWAPRES. Gerakan ganti presiden berangkat dari kecemasan akut tidak mempunyai CAPRES dan CAWAPRES sendiri. Betapa malunya jika hal ini benar-benar terjadi. Jangan berharap ganti presiden jika Demokrat, PKB dan PAN bergabung partai koalisi pengusung Jokowi atau ketiga partai ini membuat poros baru. Maka tamatlah impian PKS, 2019ganti presiden seperti mimpi disiang bolong. Masih doyan berteriak #2019gantiPresiden? Siapa CAPRESnya?
Bukankah pelaku utama selalu menang diending sebuah drama?
Bukankah pelaku utama selalu menang diending sebuah drama?
#liputan6.com
#kompas.com
Komentar
Posting Komentar